Ferdinand Demokrat: Jokowi Gampang Dibohongi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf, Raja Juli Antoni yang mengatakan kebohongan Ratna Sarumpaet bukti buruknya kualitas kepemimpinan atau leadership Prabowo Subianto. Pernyataan itu jelas mendapat bantahan keras dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi
“Kasus Ratna itu bukan menunjukkan bahwa Pak Prabowo mudah percaya hoaks atau mudah dibohongi tetapi itu menunjukan bahwa pak Prabowo memiliki sensivitas yang tinggi terhadap rasa sosial kepada sesama manusia,” kata anggota BPN Ferdinand Hutahaean kepada wartawan di Jakarta, Jumat (1/3).
Politikus Demokrat ini menegaskan, kebohongan Ratna adalah kasus tunggal yang tidak ada kaitannya dengan Prabowo maupun BPN. Dia yakin hal itu akan terungkap di pengadilan nanti.
Dia pun meminta TKN Jokowi - Ma'ruf untuk berhenti mengada-ngada dengan mengaitkan perkara ini ke Prabowo. “TKN tidak perlu membumbuinya degan segala sesuatu yang tidak perlu. Ya apalagi mengatakan Prabowo mudah percaya kebohongan sama sekali tidak,” ungkap dia.
Ferdinand pun gantian menyerang Jokowi. Menurut dia, presiden RI itu adalah seseorang yang gampang dibohongi. Dia mencontohkan, salah satunya adalah ketika Jokowi menunjuk Arcandra Tahar jadi Menteri ESDM 2016 lalu. Padahal Archandra ketika itu masih berstatus warga negara Amerika Serikat. Akhirnya, tak lama setelah pelantikan, Jokowi terpaksa memberhintikan Archandra.
Tak hanya gampang dibohongi, lanjut Ferdinand, Jokowi juga kerap menyampaikan hal yang tidak benar.
"Bahkan di hadapan ratusan juta masyarakat Indonesia yang menyaksikan debat kedua kemarin Jokowi menyampaikan data-data yang hoaks. Jadi kalau TKN bicara menuding 02 itu sebagai penyebar hoaks saya pikir mereka harus berkaca kembali ke dirinya,” ungkapnya.
“Persoalan mobil Esemka sampai hari ini menjadi mobil ghaib yang tidak pernah terlihat wujudnya. Fakta yang terjadi adalah 01-lah yang paling banyak hoaks digunakan untuk mengangkat citra dirinya termasuk klaim-klaim mereka dengan keberhasilan infrastruktur dan ekonomi,” tegas dia. (dil/jpnn)