Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ferdinand: Pak Jokowi, Abaikan Saja Ultimatum BEM SI

Jumat, 24 September 2021 – 16:00 WIB
Ferdinand: Pak Jokowi, Abaikan Saja Ultimatum BEM SI - JPNN.COM
Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Ferdinand Hutahaean. Foto: Ricardo/jpnn.com

"Itu prediksi saya, pengurus BEM SI itu cuma segelintir, tetapi sok-sokan bicara atas nama mahasiswa Indonesia, padahal kalau disurvei saya yakin mayoritas mahasiswa mendukung Jokowi," ujar dia.

Seperti diketahui BEM SI bersama Gasak mengultimatum Presiden Jokowi segera membatalkan hasil TWK dan mengangkat kembali Novel Baswedan Cs sebagai pegawai KPK.

BEM SI dan Gasak memberikan waktu 3 x 24 jam kepada Jokowi itu untuk memenuhi tuntutan mereka.

"Jika bapak masih saja diam, maka kami bersama elemen rakyat akan turun ke jalan menyampaikan aspirasi yang rasional untuk bapak realisasikan," demikian petikan surat BEM SI dan Gasak kepada Jokowi, Kamis (23/9).

Dalam surat itu, BEM SI dan Gasak menyinggung komitmen Presiden Jokowi yang berjanji akan menguatkan KPK dengan cara menambah anggaran maupun penyidik, dan memperkuat lembaga antirasuah dengan tegas.

Namun, BEM SI dan Gasak menilai Jokowi terkesan diam atas pemecatan 57 pegawai KPK yang tak lolos TWK dalam rangka alih status menjadi ASN.

Padahal, kata dia, pelaksanaan TWK telah terbukti maladministrasi dan melanggar HAM sebagaimana temuan Ombudsman RI dan Komnas HAM.

"Alih-alih pegawai KPK ditambah, ternyata ada 57 pegawai KPK diberhentikan dengan SK Nomor 1327," demikian bunyi surat itu.

Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Ferdinand Hutahaean menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak usah memedulikan ultimatum yang diungkapkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM SI).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News