Ferry Juliantono Berharap Pemerintah Segera Insaf
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ferry Juliantono menilai, pemerintah terkesan mematikan dua unsur penting dalam ekonomi nasional, yaitu produksi dan distribusi.
"Bagaimana tidak mati, kekuatan produksi bangsa justru diganti dengan impor barang industri. Kekuatan produksi pertanian pun dihancurkan lewat impor komoditas pertanian," ujar politikus Gerindra ini dalam pesan tertulis, Minggu (17/5).
Ketua Umum Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) ini juga menilai sektor distribusi berbasis tenaga rakyat turut dibonsai. Padahal, ada lebih 10 ribu pasar dengan sekitar 12 juta pedagang pasar di Indonesia.
"Retail modern memiliki akses ke pabrikan karena bermodal besar. Mereka bisa mendapat harga khusus pabrikan. Sementara pasar tradisional, Itu bisa mendapat barang seperti komoditas gula setelah melewati 4-5 rantai distribusi. Akhirnya, pasar tradisional akan gulung tikar dan menimbulkan kemiskinan baru," ucapnya.
Dari kondisi-kondisi yang dijabarkan, Ferry kemudian menyebut wajar jika muncul anggapan rakyat seperti tak memiliki negara.
Mereka yang kuat dan kaya akan bertambah kuat, sedangkan yang lemah sekaligus miskin akan bertambah miskin.
"Termasuk pedagang pasar yang lebih dari 12 juta orang itu. Kekuatan rakyat dalam distribusi itu sebenarnya sudah memberdayakan dirinya dengan koperasi atau juga organisasi. Faktanya, pemerintah seperti 'alergi' memberdayakan mereka. Malah kekuatan retail modern terkesan menjadi anak emas," katanya.
Menurut Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) ini, pedagang pasar perlu mendapat perhatian dan menghadapi pandemi Covid-19. Apalagi dalam penyebaran wabah, pihak yang paling banyak terpukul justru sektor usaha kecil dan menengah.