Festival Cirebon 2016 Menggaung Menusantara
jpnn.com - CIREBON – Festival Pesona Cirebon 2016 masih cukup jauh, masih 31 Maret – 2 April 2016. Tetapi atmosfer kegiatan yang bakal menonjolkan aktivitas bahari, budaya dan kuliner khas pesisir itu sudah mulai menggaung di mana-mana.
Usut punya usut, ternyata rencana besar itu sudah menyebar ke jaringan kota-kota kerajaan se-Nusantara. Mereka juga berniat hadir dan merasakan sensasi festival itu di Kasepuhan Cirebon.
“Cirebon ini sangat strategis. Potensi wisatanya lengkap, punya budaya, alam, religi, kuliner dan sejarah yang kuat. Saya sudah meminta Sultan Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat dan beliau setuju untuk mengundang sultan atau raja-raja se-Nusantara.
“Kami siap mendukung promosi ke seluruh Indonesia dan luar negeri, terkait festival ini,” terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti, yang didampingi Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal, Raseno Arya, Kamis (17/3).
Faktanya, Cirebon memang punya segalanya. Saat mendengar Cirebon, pikiran langsung menerawang ke Kota Udang, Batik Trusmi, Nasi Jamblang, Empal Genthong, Tahu Genjrot, Kraton Kasepuhan, Gua Sunyaragi, Sunan Gunung Jati. Semua tidak ada yang salah. Semua khas Cirebon.
Nah, kekayaan inilah yang ingin diangkat Kemenpar. Kemenpar ingin, Cirebon juga ikut dikenal dunia. Hal yang sangat mungkin bisa diraih mengingat dari sisi transportasi, jalur daratnya sudah bisa dilalui tol Cipali.
Belum lagi akses rel kereta doble track Jakarta-Cirebon, Yogyakarta-Cirebon dan Semarang-Cirebon. Setidaknya ada 200 perjalanan kereta yang melintasi kota Cirebon.
Kemudahan akses tadi juga diimbangi dengan kesiapan akomodasi. Hingga akhir 2015, pertumbuhan hotel di Cirebon meningkat sangat tajam. Dalam kurun dua tahun, hampir 200 hotel berdiri di wilayah Cirebon. “Karenanya targetnya pun harus tinggi. Festival Pesona Cirebon ini saya yakin bisa menembus angka 2 juta pengunjung,” tambah Esthy.