Festival Crossborder Digaungkan di Jayapura-Merauke
jpnn.com - MERAUKE - Kementerian Pariwisata tidak henti-hentinya menggelar Festival Crossborder hingga akhir tahun 2016. Kini giliran kota Merauke, Papua yang bakal digeber Kementerian di bawah Menpar Arief Yahya, Sabtu, 3 Desember 2016. Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Pasifik Kemenpar Vinsensius Jemadu menyebut, festival crossborder ini adalah rangkaian kegiatan festival yang dilaksanakan sepanjang Juni hingga Desember 2016.
Jadi, memang bukan hanya difokuskan di penghujung tahun saja. Menpar Arief Yahya memang selalu mengingatkan agar crossborder itu bisa dioptimalkan untuk mengejar target 20 juta di 2019.
Karena itu sejak sekarang harus sudah dibiasakan dengan berbagai aktivitas budaya dan manmade. “Ramai dulu, setelah itu baru dikembangkan sebagai destinasi baru,” kata Arief Yahya.
Yang di perbatasan PNG, berada di Skouw, Jayapura, Sota, dan Merauke. ”Di penghujung tahun ini giliran menyasar Merauke. Festival ini diharapkan mampu menggerakkan dan menggairahkan iklim industri pariwisata di daerah terluar RI atau area perbatasan ini. Festival ini juga untuk menggaet wisman di daerah perbatasan,” ujar pria yang biasa disapa VJ ini.
Menurut VJ, selain pasar utama yaitu kawasan Asia Pasifik dan Asia Tenggara, Kemenpar mencermati ada juga pasar yang sangat potensial untuk dikembangkan yaitu Papua Nugini. Letak geografis dan kesamaan budaya dengan wilayah Papua, menjadikan Papua Nugini sebagai pasar yang sangat potensial.
”Di daerah tersebut terletak pintu perbatasan yang menghubungkan antara Indonesia dengan Papua Nugini. Kegiatan Festival yang akan dilakukan antara lain Promosi Wonderful Indonesia, bazaar, konser musik, hingga pertunjukkan seni dan budaya tradisional,” kata VJ.
Bulan Desember ini, Festival akan dihibur dengan penampilan Band Sandy Bethay, Blacksound, Dave Solution dan beberapa artis ibukota. Terpisah, Deputi Pemasaran Mancanegara Profesor I Gde Pitana mengatakan, festival tersebut diharapkan benar-benar mampu menggairahkan industri pariwisata perbatasan sehingga dapat memberikan kontribusi bagi target kunjungan wisman yang tahun ini dipatok 12 juta Wisman.
”Ini upaya promosi pariwisata secara berkelanjutan untuk mengembalikan tren positif kedatangan wisman Papua Nugini ke Indonesia khususnya melalui perbatasan, yaitu di wilayah Skouw, Jayapura, dan Sota, Merauke,” kata pria yang biasa disapa Prof Pit itu.