Festival dan Bursa Kopi, Cara Jitu Kenalkan Kopi ke Wisman
Selain itu, lanjut Karim, even ini juga dikemas dengan destinasi wisata di kawasan Waroeng Daoen. Sehingga para wisatawan juga bisa mengenal secara langsung apa itu kopi dan bagaiman cara meracik kopi yang baik. ‘’Untuk itulah selama hampir sebulan, setiap hari Sabtu dan Minggu di tempat ini, selalu digelar berbagai acara yang berkaitan dengan kopi,’’ jelasnya.
Even yang digelar 16 September itu memang tidak melulu how to berbisnis kopi dengan petani Pasuruan. Tapi para wisatawan yang memang biasa wisata kuliner ke Waroeng Daoen juga mendapatkan pengetahuan menarik tentang perkopian.
Diantaranya, talk show tentang kopi, pengenalan kopi pada anak-anak, pengenalan peralatan kopi, kompetisi barista lokal (menyajikan) kopi. Lalu ada pula sarasehan yang telah digelar Sabtu dan Minggu pekan lalu.
Adapun Sabtu (30/9) dilaksanakan lomba roasting (memasak) kopi secara teradisional. Serta pelatihan barista (menyajikan) kopi. Sedangkan acara pada Minggu (1/10) pelatihan Late Art dan Peringatan Hari kopi internasional.
Tentu saja momentum menarik ini tak disia-siakan para wisatawan yang memang sudah menjadi langganan para pengunjung Waroeng Daoen apabila berwisata ke Malang. ‘’Even ini menarik, sekaligus untuk pengetahuan tentang kopi, dan cara memasaknya,’’ kata Hendro, salah seorang pengunjung Waroeng Daoen dari Surabaya yang kebetulan akan berlibur ke Kota Batu bersama keluarganya.
Even ini baru berakhir pada 7 Oktober mendatang dengan acara puncak lelang kopi yang selanjutnya ditutup oleh Pangdiv 2 Kostrad Malang pada hari Minggu (8/10). Kopi yang dilelang merupakan kopi robusta dan arabika. Kopi tersebut merupakan tanaman kopi petani Kabupaten Pasuruan.(adv/jpnn)