Festival Film Bulanan Gelar Road to Awarding Night di Lombok
“Sangat menarik dari sisi sinematografi, penceritaan atau storytelling sangat baik. Dialog Lombok yang tidak kaku. Ada film yang berani menggunakan bahasa daerah, dan enak didengar dan tidak begitu kaku,” katanya.
Selain pemutaran dua film terpilih Festival Film Bulanan, juga diadakan diskusi bersama sutradara film ‘Pepadu’, Ming Muslimin dan perwakilan komunitas film Lombok, Irfan Rahaswin Sholi yang dipandu oleh moderator Aliurridha Al-Habsyi.
Penonton juga mendapatkan giveaway dan kesempatan untuk tanya jawab dengan sutradara film dan pegiat film Lombok.
Fesbul ingin mengajak seluruh sineas di daerah agar menjadikan film pendek sebagai gerakan untuk menghidupkan ekosistem ekonomi kreatif di daerah masing masing.
Ming juga menyampaikan harapan agar komunitas film lokal dapat dilirik oleh pemerintah daerah menjadi lokomotif bagi pertumbuhan ekonomi kreatif.
“Penggerak lokomotifnya lebih baik gandeng anak-anak film ini, mereka mempromosikan UMKM. Kan ada banyak medium yang bisa digunakan lewat filmnya dari marchandise, logo, iklan, dan banyak banget yang bisa jadi publikasi,” ucapnya.
Pemutaran Film Terpilih Fesbul 2023 di Kota Lombok ini dilengkapi diskusi yang intens dari penonton, saling berjejaring dan ditutup dengan foto bersama.(gir/jpnn)