FIFA Ikut Dongkrak Suara
ZURICH - Tak ada gelar yang berhasil diraih Cristiano Ronaldo sepanjang 2013. Karena itu, tak salah jika banyak yang mempersoalkan gelar FIFA Ballon d Or 2013 yang berhasil diraih bintang Real Madrid dan timnas Portugal tersebut.
Ronaldo meraih gelar pemain terbaik dunia dengan meraih suara terbanyak 27,99 persen. Dia mengalahkan Lionel Messi, yang meraih 24,72 persen. Sedangkan Ribery berada di peringkat ketiga dengan 23,36 persen.
Bandingkan saat Messi memenangi Ballon d'Or terakhir kali pada 2012. Dia menang telak dengan suara 41,6 persen, mengungguli Ronaldo yang hanya 23,68 persen.
Jika menilik tipisnya persentase kemenangan yang diraih Ronaldo, tentu ada faktor x yang membuat namanya langsung melejit. Keputusan FIFA yang memperpanjang deadline pemilihan pada November lalu karena belum banyak voting yang masuk, diangap salah satu pendongkrak suara Ronaldo.
Sebab, perpanjangan deadline dari 20 November menjadi 29 November itu membuat laga playoff Piala Dunia 2014 antara Portugal dan Swedia masuk dalam hitungan.
Nah, saat playoff Piala Dunia 2014 itulah, Ronaldo menunjukkan kualitasnya di lapangan. Dia seperti seorang diri meloloskan Portugal ke Brasil (host Piala Dunia 2014). Ketika Ronaldo merajalela di lapangan bersama timnas dan klubnya, Messi justru harus out karena cedera.
Fakta inilah yang membuat CR7-julukan Ronaldo terlihat lebih bersinar ketimbang dua kandidat lainnya. Hasilnya, dari 172 pelatih, yang mendapatkan hak suara , 53 diantaranya mendukung Ronaldo. Sementara Messi dan Ribery memperoleh 39 suara.
Meski demikian, kubu yang mendukung Ronaldo tak memperdulikan spekulasi tersebut.
"Keadilan telah ditegakkan karena dia merupakan pemain terbaik di dunia. Ini adalah penghargaan bagi seorang pemimpin di sepak bola yang selalu ingin meraih pencapaian lebih," tandas Florentino Perez, Presiden Real di situs resmi klub.
"Penghargaan ini penting baginya. Bukan semata karena trofinya. Namun, atas segala jerih payahnya. Ballon d'Or kali ini sangat berarti karena rivalnya sangat kompetitif," timpalnya.
Momen perseteruan Ronaldo dengan Presiden FIFA Sepp Blatter pun juga ikut berkontribusi pada perolehan suara Ronaldo. Blatter ketika itu mengaku bahwa dia lebih memilih Messi sebagai pemain terbaik dunia. Sebab, Ronaldo dianggap lebih sibuk mengurus rambutnya daripada performanya di lapangan. Pernyataan Blatter itu justru membuat Ronaldo kebanjiran dukungan.
Simpati terhadap mantan bintang Manchester United itu makin deras setelah dia membuka kembali keran komunikasi dengan Blatter.
"Tak ada lagi masalah, baik bagi kami maupun sepak bola. Kami berbicara lewat telepon dan segalanya sudah beres," kata Ronaldo kepada Football Espana setelah acara penganugerahan gelar kemarin. (aga)