Filipina Selatan Mencekam di Hari Pertama Ramadan
Padilla menuturkan, warga sipil di Marawi menolak dievakuasi karena mereka ingin menjaga rumah sehingga memperlambat operasi pemerintah. “Ini baik-baik saja asalkan warga sipil tak terluka,’ ujarnya.
Setidaknya 44 orang telah tewas dalam pertempuran, termasuk 31 anggota kelompok militan dan 11 tentara. Konfilk di Marawi juga membuat ratusan warga terpaksa melarikan diri dan meningkatkan ketakutan tentang meningkatnya ekstrimisme.
Kemarin (26/5), Presiden Duterte telah memerintahkan Angkatan Bersenjata Filipina menggempur kelimpok militan yang kini dikenal dengan sebutan Maute. Dia juga mengingatkan warganya bahwa Filipina berisiko besar terkontaminasi oleh kelompok Islamic State. ”Anda bisa katakan bahwa ISIS sudah di sini,” katanya.(philstar/ara/jpnn)