Film Laris Tak Masuk FFI
Kamis, 18 November 2010 – 19:43 WIB
Ade Kusumaningrum sebagai publicist Media Desa (produser Darah Garuda) juga menanggapi tidak lolosnya Darah Garuda dengan bijak dan dewasa. Ade mengatakan, itu merupakan dinamika FFI. "Kalau memang ada ketentuan seperti itu, mau apa lagi? Tapi, mungkin untuk ke depan bisa dipikirkan lagi, sebenarnya film seperti apa sih yang bagus?" tuturnya melalui telepon tadi malam.
Yang terpenting sebagai pembuat film, ucap Ade, adalah tetap memegang teguh tujuan. Yaitu, membuat film berkualitas dan memiliki pesan untuk penonton. "Tidak ada penyesalan sama sekali karena tidak masuk FFI. Kami melihat lagi, tujuan membuat film apa sih? Untuk lolos FFI? Atau untuk penonton dan masyarakat?" katanya.
Walau bagaimanapun, kata Ade, FFI harus tetap didukung. Dengan adanya kontroversi FFI, justru bisa diambil satu poin positif. Itu berarti masyarakat ikut peduli dengan perfilman Indonesia. "Kalau masyarakat diam saja, hanya orang film yang terlibat, kan malah nggak bagus. Berarti kalau begitu, masyarakat tidak peduli kan?" lanjutnya. (jan/c6/ayi)