Filosofi Mendung di Produk Lipstik Cathy Sharon
Dalam memberikan nama pada tiap produknya, perempuan 34 tahun ini memilih mengambil inspirasi dari dalam negeri. "Saya nggak mau nama lipstik yang kebule-bulean, maunya nama Indonesia supaya lebih populer, seperti nama-nama daerah penghasil batik di Indonesia. Misalnya Solo, Jetis, Waru, Trusmi, dan lainnya," ungkap Cathy.
Salah satu sutradara di film Rectoverso ini mengungkapkan alasan tidak latah berbisnis kuliner seperti halnya artis lain. "Saya suka melakukan eksperimen alat makeup sebenarnya," tukas Cathy.
Baru diluncurkan sekarang, Cathy ternyata mengakui sempat kesulitan mencari rekan bisnis yang cocok. "Akhirnya saya dibantu orang-orang yang memang sudah pengalaman dalam bisnis kecantikan," lanjutnya.
Cathy terjun langsung untuk mengurusi bisnisnya ini. "Saya bolak-balik datang ke pabrik lipstik untuk mengecek kondisi lipstik setelah diproduksi karena produk itu harus sempurna sebelum dijual ke pasaran," tuntas bekas VJ MTV ini. (rakyatmerdeka)