Filosofi Tiki Taka yang Mendunia
Jumat, 04 Januari 2013 – 04:02 WIB
Itu dilakukannya demi menyempurnakan kekompakan di lapangan hijau. Hasilnya adalah 12 trofi selama dilatih Guardiola (2008-2010). Barca di masa Guardiola sukses mematahkan dominasi Real Madrid di La Liga. Maka, ketika Pep mengundurkan diri, banyak pihak menilainya sebagai petanda keruntuhan Barcelona.
Tapi itu tidak terjadi. Pengganti Pep, Tito Vilanova, sejauh ini berhasil mematahkan penilaian itu. Musim ini Barca jauh mengungguli Madrid dengan selisih 19 poin. Vilanova juga tak sekedar berbekal materi pemain warisan Guardiola. Dalam banyak laga, ia lebih sering menurunkan pemain-pemain muda didikan La Masia, seperti Martin Montoya, Marc Aregall dan Cristian Tello.
Tiki-taka ala Vilanova juga tidak sekaku Guardiola. Ia membuat tim berani memainkan umpan-umpan lambung nan jauh. Ruang permainan juga lebih melebar. Namun tidak meninggalkan ciri khasnya yang berupa kreativitas, penguasaan bola dan umpan-umpan pendek.