Firmansyah: Pak Jokowi Seharusnya Melihat Masalah Privatisasi JICT Jilid II
jpnn.com, JAKARTA - Puluhan pekerja pelabuhan nasional terbesar Jakarta International Container Terminal (JICT) menggelar aksi demonstrasi di Tanjung Priok pada Minggu (17/3/2019) sore. Aksi tersebut berjalan bersamaan dengan jadwal Presiden Joko Widodo hadir dalam acara Deklarasi Pengemudi Truk Sebagai Pelopor Keselamatan di Terminal 2 JICT.
Para pekerja memprotes privatisasi jilid II JICT (2015-2039) yang menurut BPK melanggar aturan dan merugikan negara Rp 4,08 triliun. Namun saat ini masih berjalan paksa tanpa alas hukum dan berdampak negatif terhadap pekerja berupa pengurangan hak dan PHK besar-besaran.
BACA JUGA: SP JICT Ajak Publik Tolak Privatisasi Pelabuhan
Mereka membentangkan spanduk besar bertuliskan, “Pak Jokowi, Jangan Jual JICT Ke Hutchison. #ByeHutchison”. Selain itu ada juga kaus “27 Maret 2019 kontrak Hutchison di JICT Berakhir. Bye Hucthison”.
Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja JICT, Fimansyah mengatakan kunjungan Presiden Joko Widodo ke terminal 2 JICT seharusnya bukan sekadar menghadiri acara seremoni namun turut juga melihat langsung permasalahan perpanjangan kontrak atau privatisasi JICT jilid 2.
“Patut disayangkan karena fasilitas terminal 2 JICT hanya dipakai selama ini untuk seremoni bukan untuk melayani kegiatan pelabuhan. Kenapa? Karena sampai saat ini belum ada alas hukum perpanjangan kontrak JICT, " kata Firmansyah.
“Makanya Pelindo II enggak berani operasikan dan ambil alih terminal 2 dari Hutchison. Pak Jokowi harusnya bisa merasakan kejanggalan ini. Inilah dampak dari kontroversi privatisasi JICT yang dibiarkan berlarut,” ujar Firman lagi.(fri/jpnn)