Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Food Estate Rotiklot, Daerah Model Percontohan Ketahanan Pangan Nasional

Jumat, 12 Februari 2021 – 16:44 WIB
Food Estate Rotiklot, Daerah Model Percontohan Ketahanan Pangan Nasional - JPNN.COM
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo ketika meninjau lokasi yang akan dijadikan pengembangan program Food Estate Rotiklot di desa Fatuketi, kecamatan Kakuluk Mesak, kabupaten Belu, Kamis (11/02). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kabupaten Belu diharapkan dapat menjadi daerah model percontohan di Indonesia untuk pengembangan ketahanan pangan berskala besar di wilayah Timur.

"Untuk masyarakat wilayah Timur, kami ingin kesejahteraan petani di sini meningkat dan menjadi contoh lainnya dengan adanya program food estate di sini", kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo ketika meninjau lokasi yang akan dijadikan pengembangan program Food Estate Rotiklot di desa Fatuketi, kecamatan Kakuluk Mesak, kabupaten Belu, Kamis (11/02).

Lebih lanjut Syarhrul meminta agar kerja sama dari seluruh stakeholder pertanian bersatu membangun wilayah Belu untuk mewujudkan harapan tersebut.

"Melalui sinergi dan komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah, dukungan TNI - Polri dan pemangku kepentingan, kita dukung yuk, kita berjeejer bergandeng tangan biar food estate akan berhasil di sini" imbuhnya.

Dia menyebutkan, manfaat membangun kawasan food estate dalam skala luas di kawasan tersebut merupakan pengintegrasian proses laju pertanian dari hulu sampai dengan ke hilir.

Diharapkan, kata Syahrul, setiap komponen komoditas pertanian bisa diolah agar memiliki nilai ekonomi tanpa ada yang terbuang.

"Sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dari awal hingga akhir, di mana pimpinan daerahnya berkonsentrasi, pertanian pasti berhasil" katanya.

Seperti diketahui, rencana food estate Rotiklot di desa Fatuketi yang memiliki luas 5.080 hektare. Sementara itu, akan dikembangkan yang berpotensi pada lahan seluas 380 hektare, dengan rencana komoditas pada Musim Tanam di Musim I adalah padi dengan luas 350 hektare dan di Musim Tanam II seluas 200 hektare untuk komditas palawija.

Kabupaten Belu diharapkan dapat menjadi daerah model percontohan di Indonesia untuk pengembangan ketahanan pangan berskala besar di wilayah Timur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News