Forum Protokol MPR 2023, Siti Fauziah: Kami Berharap Peserta Dapat Ilmu Baru
jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 74 delegasi dari berbagai kementerian, lembaga negara, dan non-kementerian hadir dalam 'Forum Protokol MPR 2023' yang berlangsung di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11).
Dalam forum tersebut digelar berbagai macam kegiatan, antara lain talkshow yang menghadirkan Kepala Bagian Umum Deputi Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lisa Riana Muallim.
Acara tersebut dimoderatori Manager PT Kereta Api Indonesia Fritda Hermawanti.
Plt Sekretaris Jenderal MPR Siti Fauziah dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan hubungan silaturahmi antarprotokol kementerian, non-kementerian, dan lembaga negara.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan mampu untuk saling bersinergi dan berkolaborasi dalam melaksanakan tugas bersama.
Lebih lanjut Siti Fauziah mengatakan protokol merupakan serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi aturan mengenai tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan sehubungan dengan penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan atau masyarakat.
"Karena itu, dalam melaksanakan tugasnya, seorang protokol harus mempunyai kecakapan, seperti tanggap, responsif, antisipatif, inovatif, dan terampil dalam melaksanakan tugas protokoler serta piawai dalam membina hubungan dengan pihak lain yang terlibat dalam acara pada berbagai waktu dan kesempatan," pesan Siti Fauziah.
Selain itu, lanjut dia, seorang protokol harus mengerti dan memahami Undang-Undang Keprotokolan yang berlaku dan juga dituntut mampu mengelola rangkaian acara dengan prima agar tercipta kesan mendalam serta citra positif.
Dalam kesempatan itu, Siti Fauziah pun berbagai pengalaman dalam bidang keprotokolan.
Dia mengungkapkan petugas protokol perlu memiliki ketrampilan dan kecermatan.
“Kalau ada satu hal yang tidak sesuai harus cepat mengambil tindakan yang diperlukan. Kalau di lapangan ada perubahan, harus reaktif," jelasnya.
Dia mencontohkan jika sudah menempatkan kursi pimpinan, kemudian ada pihak lain yang memindahkan atau menggeser, hal demikian tentu akan menimbulkan masalah.
"Untuk itu, kursi yang ada harus dijaga. Kalau tidak dijaga bisa berubah," sebutnya.
Siti Fauziyah mengaku kerap melihat para protokol pada menjaga kursi pimpinan masing-masing di berbagai acara resmi agar jangan sampai dipindah.