Foto Pimpinan
Oleh: Dahlan IskanKoridor ini lebarnya sekitar dua meter. Pas untuk lebarnya mesin yang memang tergolong mesin kecil untuk sebuah mesin cetak.
Dinding penutup koridor itu letaknya di antara dua toilet. Dengan demikian karyawan yang di lantai 1 masih bisa ke salah satu toilet kiri.
Toilet satunya lagi berada di balik dinding penutup koridor. Maka ruang mesin di balik dinding di koridor itu mendapat tambahan ruang toilet.
Keberadaan toilet di dekat mesin itu penting: limbah-limbah cucian rol yang bercampur tinta bisa dibuang ke toilet. Dengan demikian tidak terlihat ada limbah tinta yang mengalir ke parit.
Untuk masuk ke ruang mesin itu hanya ada satu pintu. Yakni pintu yang menuju kantin.
Dulunya karyawan bisa ke kantin lewat pintu koridor kiri. Setelah ujung koridor kiri ditutup dinding pintu tembus itu tidak terlihat. Juga selalu terkunci.
Bagaimana bisa begitu banyak orang bekerja mencetak uang palsu di ruang seluas koridor?
Dari kesaksian staf di situ mereka juga menggunakan ruang kepala perpustakaan. Yakni untuk rapat-rapat.