FPI Ancam Duduki Istana
Beri Waktu 10 Hari Untuk Bubarkan AhmadiyahSabtu, 19 Februari 2011 – 07:03 WIB
Menurut Anam, TNI pasti berada di belakang mereka yang menuntut pembubaran Ahmadiyah. "Dia dibesarkan oleh umat Islam maka dari itu, dia harus membela Islam. Beda dengan polisi, kalau polisi itu sepetrti makan buah simalakama," katanya. Anam menjelaskan, ketika polisi membela Islam malah dicopot dari jabatannya. Dia mencontohkan Kapolda Banten dan Kapolres Pandeglang yang dicopot dari jabatannya. "Ketika mereka membeberkan semua fakta sebenarnya tentang penyerangan, mereka lansung dicopot dari jabatannya," katanya.
Puas berorasi di bundaran HI, massa bergerak ke Komnas HAM di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. "Kami minta Komnas HAM jangan melindungi Ahmadiyah," desak Anam. Mereka ditemui oleh beberapa komisioner. Diantarnya Nur Cholis dan Ridha Saleh. "Kami berada di semua pihak. Komnas HAM tidak pernah membela satu golongan tertentu," kata Ridha membantah delegasi FPI.
"Tapi, buktinya Anda mendukung Ahmadiyah," sela Anam. Kali ini dengan suara lebih keras. Suasana di ruang rapat Komnas HAM sempat tegang ketika sejumlah perwakilan demonstran berdiri dari tempat duduknya. Ridha tetap tenang. "Kita hargai pendapat FPI dan teman-teman yang silaturahmi ke kami. Yakinlah, Komnas HAM akan netral," ujarnya. Massa pun puas dan membubarkan diri.