FPI Ingatkan SBY Soal Tragedi Berdarah Miss World di Nigeria
jpnn.com - JAKARTA - Aksi penolakan terhadap kontes Miss World di Indonesia akan terus dilakukan puluhan Ormas sampai panitia dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepada Kapolri untuk mencabut izin iven internasional itu.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habid Rizieq Shihab mengatakan, demonstrasi yang mereka lakukan hari ini baru pemasanan. Pada 14 September nanti, saat peserta kontes Miss World menginap di Hotel Grand Hyat Jakarta, mereka akan menggelar aksi sejuta umat.
Nah, puncaknya, kata Habib Rizieq Shihab akan dilakukan saat final kontes Miss World di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada 28 September mendatang.
"Hari ini kita akan adakan aksi secara damai. 14 September juga damai, kalau mereka (panitia) tetap bandel, 28 September, malam puncak Miss World, itu perjuangan terakhir kita, hidup mulia atau mati syahid. Kita perang habisi siapa saja," kata Habid Rizieq di depan massa aksi, Jumat (6/9).
Dia mengingatkan pemerintah bahwa saat kontes Miss World diadakan di Nigeria yang mayoritas penduduknya beragama Islam tahun 2002 silam, ada 200 jiwa manusia tewas dan ribuan luka-luka.
"Jadi perlu saya ingatkan kepada SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono), Menkopolhukam, Kapolri, jangan sampai 28 September berdarah-darah. Stop Miss World," tegas Habid Rizieq.
Di Nigeria, negara yang berpenduduk mayoritas Islam terjadi bentrokan berdarah hingga mengakibatkan 200 orang lebih yang tewas. Protes yang dilakukan Umat Islam tidak didengar di negara berpenduduk 80 persen muslim.
Panitia Miss World kukuh menyelenggarakan hingga hari pelaksanaan. Namun karena terjadi insiden berdarah pada hari 'H', acara yang diprotes karena mengeksploitasi wanita ini akhirnya dipindahkan ke London, Inggris.