Fungsionaris Golkar Mulai Pertanyakan Manfaat Mendukung Ahok
Yang lebih menyakitkan lagi kata Doli, ternyata Nusron Wahid yang selama ini berkorban mengambil resiko jabatannya demi mendukung Ahok dan mewakili simbol Golkar, kini tidak diakui Ahok sebagai ketua tim sukses dan akhirnya digusur oleh Ahok dan PDIP.
Kalaupun ada yang menggugat Nusron karena pejabat publik, menurut Doli, seharusnya yang menggantikannya tetap dari Golkar.
"Belajar dari perilaku Ahok, apa bisa Golkar tetap dia besarkan? Apa Ahok bisa dipastikan tidak menjanjikan hal yang sama ke PDIP, Nasdem dan Hanura. Yang mungkin terjadi nanti adalah kalau tidak PDIP yang dibohongin, ya Golkar yang kena sialnya," ujar Doli.
Karena itu imbuh Doli, sah-sah wajar kalangan keluarga besar Golkar sangat skeptis dan khawatir akan situasi itu, karena semuanya masih cinta dan ingin Golkar tetap besar.
"Yang ditunggu adalah sikap petinggi Golkar memastikan bahwa Ahok benar-benar menunjukkan tanggung jawabnya membesarkan Golkar dan meyakinkan seluruh warga Golkar, khususnya di DKI untuk mendukungnya. Bukan dengan cara ancam-mengancam pecat kader, cara lama seperti periode sebelumnya, yang membawa malapetaka konflik berkepanjangan bagi partai," pungkasnya.(fas/jpnn)