Gabung Gafatar sejak Kuliah, Si Putra Sulung Menghilang Tanpa Kabar
Sejak saat itu, Subari mulai mengkhawatirkan kondisi Adi. Terlebih sikap Adi mulai berubah menjadi lebih pendiam dan terlihat sibuk jika berada di rumah. Dia juga berubah drastis dari yang sebelumnya jarang keluar rumah saat malam hari, menjadi sering keluar rumah setiap malam minggu dengan alasan ada rapat organisasi.
"Kalau di rumah seperti tidak kerasan, ada saja yang telpon memintanya untuk keluar rumah. Adi juga seperti buru-buru kembali lagi ke Yogyakarta," katanya.
Menurut Subari, pemuda kelahiran Magelang 1 April 1988 itu termasuk anak yang pintar dibidang akademik. Hal itu terlihat dari IPK nya yang mencapai 3,80 atau lulus dengan predikat cumlaude.
Selepas kuliah, Adi mengaku diterima kerja di sebuah biro iklan Jakarta setelah melamar pada job fair Jogja Expo Center (JEC). Dia kemudian pamit berangkat pada pertengahan Oktober 2015 lalu.
Kejanggalan sempat dirasakan oleh Subari saat Adi tidak mau diantar keluarga lantaran berdalih berangkat bersama temannya. Dia bahkan tidak pernah menjawab dengan pasti pertanyaan perihal pekerjaan yang akan dilakoninya di Jakarta.
"Saat ditanya tentang pekerjaannya, tidak pernah dijawab dengan pasti malah berbelit-belit," kata Subari.
Setelah keberangkatannya tersebut, Adi masih bisa dihubungi beberapa kali oleh keluarga melalui sambungan telepon. Dia sempat mengatakan tidak bisa pulang sampai masa training kerja selesai pada November 2015.
Akan tetapi, hingga pertengahan November 2015, ternyata Adi tidak pulang dan mengatakan kalau masa training diundur sampai Desember 2015. Sejak itu, pihak keluarga sudah tidak bisa menghubunginya lagi lantaran nomor ponsel sudah tidak aktif.