Gadis Lembut Itu Mendadak Jadi Radikal
Sang ibu juga menegaskan bahwa Islam tidak pernah mengajarkan radikalisme atau pembunuhan. Karena itu, dia mengimbau Aqsa bertobat dan pulang ke rumah.
"Kami sudah mengatakan kepadanya bahwa (IS) bukan Islam. Sebagian anggota kelompok tersebut juga bukan pemeluk Islam. Mereka telah melakukan kejahatan dan memantik keonaran," kata ayah Aqsa dalam wawancara dengan media.
Namun, doktrin yang telanjur tertanam di kepala Aqsa membuat gadis berjilbab itu tidak bisa menerima nasihat sang ayah.
Aqsa yang lembut telah berubah garang. Berbalut penutup kepala dan cadar, dia menyandang Kalashnikov dan menyerukan perang dengan semua negara yang tidak mau mengakui kepemimpinan IS. (CNN/hep/c10/ami)