Gagal Jadi Polisi dan TNI Pilih Lompat dari Tower
Dua kali membuat keluarga dan warga heboh, Dedy kembali mendapat nasehat dari abang dan orangtuanya. Dedy pun terlihat menerima saran-saran dari keluarganya. Dan puncaknya, pria malang itu melakukan aksi ketiganya pada dini hari. Disini lah nyawanya tak tertolong lagi. Saat memutuskan tak mendengarkan bujukan orang tua dan keluarganya, Dedy melompat dan akhirnya tewas.
Kapolsek Bangun Purba, AKP J Hutasoit mengaku sudah berkomunikasi dengan keluarga korban. Kepada Hutasoit, keluarga Dedy Fadli mengatakan korban sudah tiga kali mencoba tes untuk masuk angkatan (Polisi, TNI AU dan TNI AD). "Ya, kata keluarganya begitu. Sudah mencoba tiga kali tapi tidak lulus," ujar Hutasoit.
Menurut keterangan keluarga kepada polisi, agaknya Dedy depresi karena kerap tak lulus tes angkatan. "Ya, sepertinya begitu. Itulah pengakuan keluarganya kepada saya," tutur Hutasoit.
Depresi korban pun memuncak sejak beberapa bulan, terlebih sepekan lalu teman sekampungnya yang dulunya sama melamar anggota TNI AD pulang dengan berpakaian dinas. Dedy pun bercerita kepada ayahnya jika dulunya dia menang menjadi anggota TNI AD, korban sudah pulang pakaian dinas seperti temannya itu. Tapi ayah korban menjawab agar korban bersabar saja karena masing-masing ada rezekinya.
Dijelaskannya, saat ditemukan kondisi jenazah Dedy tak terlalu parah. Korban hanya menderita luka di pelipis kanan dan di lengan sebelah kanan. "Nggak banyak lukanya, kalau soal patah saya tidak begitu tahu. Saat korban diangkat dia masih sempat menanyakan istrinya. Tapi nyawanya tidak terselamatkan lagi," pungkasnya. (man/ala/bd)