Gagal Panen Bakal Merebak
Selasa, 14 Juli 2009 – 19:54 WIB
Selain itu, para petani setempat juga mengalami hujan sementara atau false rain setelah persemaian dimulai, namun setelah itu hujan tidak turun lagi. Akibatnya, produksi panen mereka menurun. “Penurunan produksi pangan ini secara global sekitar 15 – 30 persen,” sebutnya. Dampak lain yang paling menakutkan, adalah meningkatnya kalaparan dan gangguan kesehatan. Pasalnya, sejumlah tanaman pangan dunia, seperti jagung dan beras merupakan bahan pangan yang paling sensitif terhadap kenaikan suhu dan pola musim yang ekstrim dan tidak lagi dapat diperkirakan.
“Bahkan untuk bencana alam yang terkait dengan perubahan iklim, misalnya banjir dan rtanah longsor juga akan mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat hingga tahun 2030 mendatang,” serunya. Maka dari itu, dengan kondisi demikian pihaknya mengatakan perlunya perhatian dari pemerintah.(cha/JPNN)