Gagal Penuhi Janji 100 Hari, Kubu Mahathir Salahkan Najib
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Janji Pakatan Harapan (PH) terhadap rakyat Malaysia meleset. Koalisi yang dipimpin Anwar Ibrahim itu tak mampu memenuhi janji 100 hari pertamanya kepada publik. Hanya 20 persen dari 10 manifestonya yang berhasil direalisasikan. Sisanya masih berjalan.
"Sejujurnya, kami tak bisa memenuhi apa yang kami harap bisa diselesaikan dalam 100 hari. Tapi, kami sudah berusaha sebaik mungkin," ujar Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Wan Azizah Wan Ismail, Kamis (16/8). Besok PH tepat 100 hari berkuasa di Negeri Upin-Ipin itu.
Dilansir The Star Online, politikus yang menjabat presiden PH tersebut mengungkapkan, dulu PH tak memiliki banyak informasi terkait masalah yang terjadi di tubuh pemerintahan.
Baru setelah berkuasa, mereka tahu apa yang sebenarnya. Ternyata kekacauan yang disebabkan rezim Najib Razak jauh lebih buruk dari dugaan mereka sebelumnya. "Saya tidak berusaha beralasan," tegasnya.
Wan Azizah mengungkapkan bahwa setidaknya ada satu janji yang telah diimplementasikan. Yaitu, program tabungan dan rencana pensiun employees provident fund (EPF) untuk ibu rumah tangga yang dibawahkan Kementerian Pembangunan Komunitas, Keluarga, dan Perempuan.
Hal senada diungkapkan PM Mahathir Mohamad. Dia menegaskan bahwa pemerintah harus memprioritaskan bersih-bersih dulu. Termasuk mendepak separo pejabat. Pemimpin 93 tahun itu menegaskan butuh waktu sedikit lebih lama untuk memenuhi semua manifesto PH.
"Tempo pemerintahan satu periode mungkin tidak cukup. Tapi, kebanyakan janji manifesto akan dipenuhi dalam waktu tersebut," ujarnya.
Meski tak mampu memenuhi janjinya sesuai dengan target, dukungan untuk Mahathir dan PH tetap tinggi. Berdasar survei Merdeka Center pada 7-14 Agustus, diketahui bahwa 71 persen penduduk mendukung Mahathir.