Gagal Tes Psikologi, Polisi tak Boleh Bawa Senpi

MAKASSAR -- Penggunaan dan penguasaan senjata api di kesatuan Polresatabes Makassar semakin diperketat. Tidak semua anggota Polisi bisa menguasai dan mengguanakan senjata api, kecuali bagi mereka yang lolos tes psikologi.
    
Hal ini diungkapkan langsung Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Fery Abraham, Rabu (11/6). Fery menegaskan, dia telah menetapkan syarat tambahan kepada para anggotanya dalam hal penggunaan senjata api.
    
"Ada tes yang harus dilalui setiap mengurus perpanjangan izin senjata api bagi anggota. Mereka harus melalui tes psikologi terlebih dahulu," jelasnya.
    
Kalau gagal, lanjut Fery, anggota belum bisa menguasai senpi. Senpi baru bisa diberikan jika mereka bisa lolos dalam tes. "Harus begini caranya. Dengan tes psikologi, anggota yang siap dan tidak siap bisa dengan jelas terlihat," ungkap Fery.
    
Pemberlakuan tes psikologi ini, kata dia, dilakukan setiap kali izin senjata yang dikuasai diperpanjang. Jika dalam pengurusan perpanjangan, kemudian anggota polisi gagal tes, senjatanya akan ditahan.
    
"Senjata akan diberikan setelah dia mencoba dua bulan kemudian. Itupun kalau lulus. Seterusnya akan seperti itu, sampai anggota bisa lulus tes," lanjut dia.
    
Hasil tes psikologi ini, kata dia, juga akan menjadi pertimbangan dalam menempatkan anggota di sebuah kesatuan tertentu. Penempatan di kesatuan-kesatuan yang ada akan dikondisikan dengan karakter masing-masing personel.

"Yang mana cocok ditempatkan di Satuan Reserse, Intel, Narkoba, Sabhara dan lain-lain," beber Fery.
    
Sementara itu, Komisioner Kompolnas RI, Hamidah Abdurrahman menyambut baik langkah yang ditempuh oleh Kapolrestabes Makassar. Menurutnya, ini adalah langkah yang sangat tepat untuk menjamin kinerja yang lebih berkualitas. "langkah ini bisa menjadi barometer," kata Hamidah.
    
Bahkan, kata dia, tes psikologi seperti ini sejatinya harus dilakukan di setiap kesatuan. Langkah ini juga sebagai bentuk pengawasan kepada anggota. (zaq/ian)