Gagas KolaborAksi Untuk Mudahkan Akses Pendidikan
Komunitas ini banyak bercerita sulitnya akses pendidikan itu tidak hanya milik masyarkat desa tetapi yang utama justru berada di masyarakat miskin kota.
Mengenai pendidikan pada masyarakat miskin kota ini menjadi konsern bagi komunitas.
BACA JUGA : Polri Pastikan Semua Korban Meninggal Merupakan Perusuh Aksi 21 – 22 Mei
Dalam Rembuk Komunitas Pendidikan Jakarta ini hadir 17 Komunitas dari berbagai latar belakang aktivitas seperti Pendidikan Kesehatan reproduksi oleh Youthizen Indonesia, parenting (Komunitas Rumah Imajinasi Literasi Anak; Komunitas Teman Main), filantropi (Filantrust, Satu Hari Satu Ayat), gerakan literasi (FLP, Beribuku, Rumah Imaginasi Anak, Kamu Indonesia), sanggar belajar (Rumah Belajar Rawamangun, Sanggar Anak Akar), pendampingan masyarakat (Ayo Mengajar, Yayasan Rumah Kita, Jejak Seribu, Gerakan Banten Mengajar,), pengembangan softskil (YAI8, Mari Mengabdi), pendidikan seni (Red Nose Foundation,) Hobi (Komunitas Pendaki Muslim), peserta lainnya adalah perseorangan non-komunitas.
Acara ini akan berlanjut untuk mensinergikan antar komunitas agar tergali lagi potensi masing-masing yang belum termaksimalkan.
M. Chozin Amirullah, pemantik diskusi mengatakan bahwa ini adalah awal dari terciptakanya kemudahan akses pendidikan yang digerakan langsung oleh orang terdekat di masyarakat yaitu komunitas.
Harapannya komunitas ini mampu membantu masyarakat untuk akses pendidikan yang lebih baik.(flo/jpnn)