Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gajah Sumatera Terancam Punah, Diburu Manusia, Diserang Virus

Senin, 09 Maret 2015 – 20:12 WIB
Gajah Sumatera Terancam Punah, Diburu Manusia, Diserang Virus - JPNN.COM
Gajah Sumatera Terancam Punah, Diburu Manusia, Diserang Virus. Foto JPNN.com

jpnn.com - Gajah Sumatera (elephas maximus Sumatrensis) benar-benar terancam. Selain perburuan manusia dan penyempitan luas habitat akibat perambahan hutan, populasi gajah Sumatera juga diserang virus. Namanya adalah virus elephant endotheliotropic herpes viruses atau EEHV alias herpes gajah.

Laporan Wahyu Syaifullah, Lampung Timur

BAU rumput liar begitu terasa saat Radar Lampung memasuki areal Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Labuhanratu, Lampung Timur (Lamtim), Kamis (5/3).

Tulisan ’’Selamat Datang di Taman Nasional Way Kambas’’ yang menggantung di dua tiang besar menandai areal taman nasional tertua di Indonesia ini. Gambar dua gajah besar di masing-masing tembok tiang semakin menegaskan keberadaan TNWK yang dikhususkan untuk konservasi gajah tersebut.

Untuk menuju pusat konservasi gajah (PKG), perjalanan masih berjarak sembilan kilometer. Karena akses jalan yang terbilang buruk, butuh waktu sekitar 15 menit untuk mencapainya.
Suasana alami dan asri sangat terasa di sini. Hanya pepohonan besar diselingi belukar yang terlihat di kiri-kanan jalan.

Namun, begitu memasuki areal PKG, suasana sontak berubah. Pemandangan kini didominasi oleh padang rumput. Di sana, puluhan gajah terlihat dengan berbagai aktivitasnya.

Sekilas tidak terlihat ada masalah di sini. Namun jika digali lebih jauh, sejak November 2014, PKG TNWK telah kehilangan empat anak gajah. Kematian empat anak gajah ini dipicu virus EEHV alias herpes gajah.

Penyerangan penyakit ini tergolong sangat cepat. Tidak sampai 24 jam, anak gajah yang terkena EEHV bisa dipastikan mati. Sayangnya, hingga kini, obat virus itu belum ditemukan.

Gajah Sumatera (elephas maximus Sumatrensis) benar-benar terancam. Selain perburuan manusia dan penyempitan luas habitat akibat perambahan hutan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News