Gandeng Hacker Perangi Teroris
Dia menjelaskan, pola gerakan teroris selalu berkaitan pada teknologi informasi. Hampir seluruh aksinya dilakukan menggunakan jaringan teknologi jarak jauh, misalkan timer bom, handphone sampai pada bom bunuh diri.
Saud memastikan sikap BNPT menggandeng para hacker andal tidak bakal terganjal peraturan. Ini karena pemberantasan teroris memang harus dilakukan melalui berbagai cara, bersifat hulu dan hilir. Targetnya menekan gerakan teroris.
Pengamat pertahanan Universitas Pertahanan (Unhan) Begi Harususanto mengungkapkan, persoalan teroris memang perlu diselesaikan melalui pendekatan yang komprehensif. Tidak hanya sepihak pada gerakan destruktif yang menyerang markas para teroris saja.
"Perlu juga gerakan yang bersifat soft yakni, deradikalisasi terhadap teroris. Mereka harus dilawan melalui propaganda serupa," ungkapnya.
Tak itu saja, Begi memastikan perlunya para hacker dalam bagian kekuatan BNPT, terutama para hacker yang memang memahami kebutuhan remaja. Itu karena kelompok teroris menggunakan dunia maya membidik remaja. (rko)