Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gangguan Pendengaran Bisa Sebabkan Anak Hiperaktif

Senin, 06 Januari 2014 – 14:09 WIB
Gangguan Pendengaran Bisa Sebabkan Anak Hiperaktif - JPNN.COM
Foto: Ilustrasi

jpnn.com - SELAMA ini para peneliti hanya mengetahui jika anak-anak dan orang dewasa yang mengidap gangguan akut pada telinga bagian dalam, terutama yang mempengaruhi pendengaran dan keseimbangannya, juga mengidap masalah perilaku. Namun sebuah studi baru mengatakan keduanya memang berkaitan langsung.

Hingga kini memang belum ada peneliti yang mampu menentukan apakah keduanya berkaitan atau tidak.

"Tapi studi kami menemukan bukti pertama bahwa gangguan sensor seperti pada disfungsi telinga dalam dapat memicu perubahan molekuler yang spesifik di dalam otak, sehingga menyebabkan perilaku maladaptif, yang dulunya dikira hanya berasal dari otak," kata ketua tim peneliti dan profesor dari Albert Einstein College of Medicine, New York, Dr. Jean Hebert, seperti dilansir Daily Mail, Minggu (5/1). .

Telinga bagian dalam sendiri sebenarnya terdiri atas dua struktur, yaitu koklea (pendengaran) dan sistem vestibular yang bertanggung jawab terhadap keseimbangan seseorang. Gangguan telinga dalam sendiri biasanya disebabkan oleh kecacatan genetik, infeksi atau cedera tertentu.

Gagasan studi ini pun muncul ketika salah satu mahasiswa program Ph.D. dari Albert Einstein College of Medicine menemukan jika beberapa tikus yang ada di dalam lab Dr. Hebert terus mengejar-ngejar ekor mereka sendiri. Setelah diamati terungkaplah fakta bahwa mereka mengidap gangguan telinga yang parah dan tuli.

Lebih jauh lagi, peneliti menemukan gangguan telinga dalam pada hewan-hewan itu disebabkan mutasi gen. Dan kondisi ini juga bisa terjadi pada manusia.

Untuk memastikan apakah mutasi itulah yang berkontribusi terhadap hiperaktivitas tikus-tikus tersebut, peneliti pun memilih beberapa tikus sehat dan secara selektif menghapus sebuah gen dari telinga dalamnya dan beberapa bagian dari otak yang bertugas mengontrol pergerakan (movement) atau sistem saraf pusatnya secara keseluruhan.

"Kami terkejut karena ternyata ketika kami menghapus gen itu dari telinga dalamnya maka kami menemukan adanya peningkatan pergerakan," kata Dr. Herbert lebih lanjut.

SELAMA ini para peneliti hanya mengetahui jika anak-anak dan orang dewasa yang mengidap gangguan akut pada telinga bagian dalam, terutama yang mempengaruhi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News