Gangguan Tidur pada Bumil Terkait dengan Kelahiran Prematur?
jpnn.com - Wanita yang mengalami gangguan tidur seperti insomnia dan apnea selama kehamilan mungkin lebih cenderung akan melahirkan bayi prematur, dibanding mereka yang tidak mengalami masalah tidur.
Dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki masalah tidur, wanita dengan insomnia adalah 30 persen lebih mungkin untuk memiliki preemie.
"Merupakan hal biasa mengalami perubahan tidur selama kehamilan, seringkali karena ketidaknyamanan, rasa sakit atau sering bepergian ke kamar mandi," kata penulis utama studi, Jennifer Felder, seperti dilansir laman Lifescript, Senin (21/8).
"Studi saat ini berfokus pada lebih banyak gangguan pada masalah tidur yang cukup parah, sehingga bisa mengakibatkan diagnosis gangguan tidur," jelas Felder.
Sleep apnea adalah suatu kelainan tidur yang berpotensi serius melibatkan penghentian nafas berulang dan telah dikaitkan dengan tekanan darah tinggi selama kehamilan yang merupakan faktor risiko independen untuk kelahiran prematur.
Obesitas dan usia lanjut juga bisa membuat apnea lebih mungkin terjadi.
Meskipun banyak wanita hamil mengalami insomnia pada suatu saat, penelitian sebelumnya belum menunjukkan gambaran yang jelas tentang bagaimana kekurangan tidur jenis ini bisa memengaruhi kemungkinan kelahiran prematur.
Di seluruh dunia, kelahiran prematur adalah penyebab utama kematian pada anak di bawah usia 5 tahun, catat para peneliti dalam jurnal Obstetrics and Gynecology.