Gangguan Trafo, Jateng-DIY Gelap Gulita
jpnn.com - SEMARANG - Situasi yang tidak lazim terjadi di Jawa Tengah tadi malam (3/9). Sebagian besar kota di provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo itu gelap gulita karena listrik padam. Akibat kondisi tersebut, masyarakat sangat dirugikan.
Menurut penjelasan pihak PLN, listrik padam karena terjadi gangguan pada interbus transformer (IBT) 1 dan 2 di sisi trafo 150 kv subsistem Ungaran sehingga sebagian besar Jateng dan DI Jogjakarta (DIJ) kehilangan beban sebesar 1.620 megawatt dari perkiraan beban puncak 2.300 megawatt. Gangguan terjadi mulai pukul 16.20.
Kepala Humas PLN Distribusi Jateng dan DIJ Supriyono mengakui, sejak pukul 16.20 sebagian besar wilayah Jateng mengalami pemadaman listrik secara serentak. Hingga berita ini ditulis tadi malam, sekitar pukul 22.00, problem tersebut belum teratasi oleh PLN.
Sementara daerah dan wilayah yang tidak terkena dampak gangguan, menurut Supriyono, adalah Solo, Klaten, serta sebagian Kudus dan Kota Semarang. "Sedangkan bagian wilayah lainnya mengalami gangguan," ujar dia.
Menurut Supriyono, PLN terus berusaha secepatnya menormalkan pasokan listrik. Sehubungan dengan hal tersebut, pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan selama terjadinya gangguan pasokan listrik.
Berdasar pantauan di lapangan, sebagian besar wilayah Jawa Tengah dan DIJ mengalami pemadaman listrik. Wilayah yang pasokan listriknya normal hanya Kab Klaten, Kota Solo, sebagian daerah di Kota Jogja, Kab Kudus, dan sebagian Kota Semarang.
Retno Seruni, warga Jatingaleh, Semarang, yang rumahnya juga mengalami pemadaman listrik, menyesalkan kinerja PLN yang tidak antisipatif terhadap kondisi semacam itu.
"Seharusnya PLN tahu risiko-risiko seperti ini. Apalagi, saat ini PLN tegas, cenderung keras. Telat beberapa hari saja kita membayar tagihan listrik, mereka sudah mau menyegel meteran. Seharusnya ini diimbangi dengan kinerja, apalagi tarif listrik juga tidak murah," ujarnya. (ars/smu/jpnn/c11/agm)