Ganjar Ajak Perangkat Desa Menyejahterakan Masyarakat Lewat Program Padat Karya
jpnn.com, WONOSOBO - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengajak perangkat desa untuk gotong royong menyejahterakan masyarakat desa. Salah satu modelnya adalah pemanfaatan dana desa lewat program padat karya.
“Karena beberapa desa itu anggaran ini dieksekusi dengan model-model padat karya sehingga banyak orang bekerja,” ujar Ganjar seusai bertemu lebih dari 3.000 perangkat desa di Alun-Alun Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Selasa (20/6).
Ganjar telah menggulirkan bantuan keuangan (bankeu) untuk desa pada 2023 senilai Rp 1,7 triliun. Bantuan tersebut untuk pembangunan fisik maupun nonfisik yang diprioritaskan guna menggenjot perekonomian warga pasca-Covid-19.
Ganjar mengatakan dana tersebut bisa digunakan kades dan perangkat desanya untuk menerapkan program padat karya agar warga desa menjadi masyarakat yang berdaya.
Selain itu, Ganjar menyebut masyarakat yang tidak bekerja merupakan salah satu indikator kemiskinan. Sehingga program padat karya sekaligus bisa menurunkan angka kemiskinan di desa.
“Terbayangkan kalau dana desanya ada, bantuan dari kabupaten ada, dari provinsi ada, dari pusat ada, dikelola semuanya, wah itu masyarakat miskin akan terentaskan,” tandas Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar menekankan pentingnya peran perangkat desa dalam percepatan penurunan angka kemiskinan ekstrem dan stunting di Jateng. Pasalnya perangkat desa merupakan pihak yang paling mengerti kondisi desa.
“Karena mereka orang yang sangat tahu juga data yang ada di masyarakat. Berapa penyandang disabilitasnya, berapa kandungan yang bermasalah untuk ibu yang hamil, berapa masyarakat yang belum punya jamban, dan seterusnya. Mereka yang paling tahu,” katanya.