Ganjar Alokasikan Anggaran Rp 60 Miliar Untuk Bantu Drive Ojol, Petani, dan Nelayan
jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranoro mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok di pasar setelah ada penyesuaian tarif bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah.
Ganjar pun langsung memerintahkan tim pengendali inflasi daerah (TPID) Provinsi Jateng untuk memantau harga komoditas dan memperbarui sistem informasi harganya.
"Kemarin saya cek rata-rata ada kenaikan ya. Berasnya naik, telur naik, bawang merah naik turun, cabai masih naik turun tetapi ada beberapa komoditas yang turun seperti tomat dan kentang," kata Ganjar dalam siaran persnya, Kamis (8/9).
Untuk lebih memastikan harga kebutuhan, Ganjar menyebutkan ketersediaan pasokan juga terus diperhatikan. Jika diperlukan operasi pasar, maka Ganjar akan langsung menginstruksikan TPID Jateng untuk melakukan hal itu.
Dia menyebut Pemprov Jateng sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 60 miliar untuk bantuan tambahan kepada masyarakat yang terdampak penyesuaian harga BBM seperti petani, nelayan, angkutan umum hingga ojek online (ojol).
Ganjar menjelaskan anggaran itu diambil dari Dana Transfer Umum (DTU) sebesar dua persen. Dana bantuan tersebut akan dialokasikan untuk subsidi transportasi, subsidi harga hingga bantuan sosial.
Rincian bantuannya yakni bantuan sosial senilai Rp 8,7 miliar untuk 11.667 penerima Kartu Jateng Sejahtera, premi asuransi untuk 10.000 nelayan, subsidi tarif Trans Jateng sebesar Rp 17,9 miliar, subsidi biaya operasional melaut Rp 4,7 miliar untuk 14.375 nelayan kecil, bantuan bahan baku untuk 1.810 industri kecil menengah senilai Rp 905 juta.
Tak hanya itu, Ganjar juga akan menyalurkan bantuan sosial untuk 4.224 pengemudi angkutan umum dan 17.000 driver ojek online sejumlah Rp 12,7 miliar serta bantuan untuk pelaku distribusi pangan Rp 2,4 miliar.