Ganjar Pranowo Minta Pemerintah Pusat Dengarkan Suara Rakyat
Ganjar mengaku telah melihat sendiri bagaimana beratnya PPKM Darurat bagi kalangan pedagang kecil.
Setiap harinya saat gowes berkeliling, Ganjar melihat pedagang pecel di trotoar yang kebingungan karena tidak boleh melayani makan di tempat.
“Aku ya ora tegel (saya tidak tega), bagaimana ada orang jualan pecel, yang duduk di situ teman-teman ojol, tukang becak. Kan kasihan, mereka ndak bisa kalau beli makanan kemudian dimakan di tempat lain. Kan mereka orang yang kerjanya keliling,” katanya.
Oleh karena itu, dia mengusulkan agar padagang kecil, termasuk mereka yang berjualan di trotoar, tetap diperbolehkan melayani makan di tempat. Asal semua tetap berkomitmen mematuhi prokes ketat.
“Misalnya, boleh makan di situ, tetapi dikasih jarak dengan gambar silang-silang,” ucapnya.
Kemudian untuk mal, Ganjar juga mengusulkan agar tetap boleh dibuka dengan prokes sangat ketat. Pengunjung wajib pakai masker dan jumlahnya dibatasi. Jika kedapatan tidak menerapkan ketentuan itu, maka mal harus langsung ditutup.
Namun, jika memang pemerintah tetap akan mengambil keputusan perpanjangan PPKM Darurat dengan model yang sudah ada seperti sekarang ini, kata Ganjar, harus ada upaya pendataan dan penyiapan kekuatan untuk membantu masyarakat tetap di rumah.
Pilihannya adalah menyiapkan bantuan untuk masyarakat. “Tidak ada yang lain, pilihannya hanya itu (pemberian bantuan). Di luar itu, saya kira akan ada respons yang mungkin sangat noise di publik,” tegasnya.