Gara-gara Alas Kaki Toilet, Geng Motor Serang SPBU
jpnn.com - MALANG - Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Bendungan Sutami No 1, Malang, Jatim tiba-tiba diserang geng motor dini hari kemarin (5/7). Empat karyawan selaku operator plus seorang penjaga keamanan yang bertugas saat itu menjadi korban. Tidak ada uang atau benda yang hilang. Namun, semua korban mengalami luka-luka sehingga harus dirawat di rumah sakit.
Kejadian tersebut berawal dari peristiwa yang sepele. Sekitar pukul 01.30, seorang pria tiba-tiba datang dengan mengendarai sepeda motor. Setelah memarkir kendaraannya, dia masuk toilet SPBU. Melihat pria itu menggunakan alas kaki padahal sudah terpampang tulisan harap lepas alas kaki, seorang petugas keamanan SPBU, M. Yusuf, menegurnya ketika dia keluar dari toilet.
Pria tersebut rupanya tersinggung sehingga terjadi adu mulut. Namun, tidak sampai terjadi adu fisik. Pria itu pun berlalu. Tetapi, dia rupanya masih tidak terima dengan peristiwa tersebut.
Sekitar 15 menit kemudian, dia datang kembali ke SPBU itu. Tetapi, kali ini dia membawa lima temannya. Total, ada enam orang yang menggunakan tiga sepeda motor. Namun, mereka memarkir kendaraanya di luar SPBU tersebut.
Rombongan itu langsung mencari Yusuf. Karena menggunakan pakaian putih dan celana gelap yang berbeda dengan karyawan lainnya, Yusuf mudah ditemukan. Dia bisa langsung dikenali. Kebetulan saat itu dia terlihat di samping musala di depan kamar mandi.
Saat itu keenamnya langsung mendatangi Yusuf. Tanpa banyak bicara, mereka langsung memukuli Yusuf. Ada yang menggunakan tangan kosong. Ada yang mengepruk dengan memakai botol bekas minuman keras yang dipersiapkan sebelumnya.
Yusuf dipukul di bagian kepala sehingga jatuh tersungkur. Melihat ada temannya yang dipukuli, karyawan lainnya pun berupaya membela Yusuf. Saat itu ada dua orang yang mencoba mendatangi. Yakni, Doni dan Rosi. Namun, keduanya juga dikepruk botol oleh para pelaku hingga terjatuh.
Mengetahui ada tiga rekannya yang digebuki, dua karyawan lain berusaha menolong. Yaitu, Solikhin dan Amirul. Tetapi, keduanya lagi-lagi malah ikut dipukuli.