Gara-Gara Bawa Ransel, Disangka Teroris, Disergap, Eh... Ternyata Baru Datang Merantau
''Kabar kita terima sekitar pukul 06.15 WIB. Ada seorang pria mencurigakan, dengan tatapan kosong membawa tas ransel. Dia langsung diikuti rekan-rekan intel,'' kata Kasat Brimobda Polda Riau Kombes Pol Pradah Pinunjul SIK.
Setelah beberapa saat diikuti, akhirnya pria mencurigakan tersebut ditemukan sedang tidur di bawah jembatan. ''Pria mencurigakan itu dibawa ke Polresta Pekanbaru, sementara ranselnya dibawa ke markas Brimob guna diperiksa,'' lanjutnya.
Proses sterilisasi lokasi sempat mengundang perhatian warga, terutama pengendara yang melintas. Alhasil, kemacetan pun tak terhindarkan.
Personel Satlantas Polresta Pekanbaru lalu turun ke lapangan. Mereka kemudian sibuk mengatur arus lalu lintas guna mengurai kemacetan. Bahkan sejumlah jalur terpaksa dialihkan agar tak memperparah keadaan.
Rini (25), salah seorang warga Gobah yang kebetulan melintas di tempat kejadian perkara mengaku khawatir aksi serupa teror Sarinah akan terjadi di Pekanbaru. ''Ngeri dan takut saja. Apalagi kemarin baru saja ada kejadian ledakan bom di kawasan Sarinah,'' sebutnya.
Tak Ada Bom, Hanya Pakaian
Wakapolresta Pekanbaru AKBP S Putut Wicaksono SIK menjelaskan, pasca dilakukan pemeriksaan terhadap ransel yang dibawa terduga teror, ternyata isinya bukan bom. ''Tas hanya berisi pakaian, alat tulis, power bank dan perlengkapan lainnya. Saat ini sedang dilakukan interogasi. Bila tidak ada unsur kriminal, maka dia akan dilepas,'' tambahnya.
Dari hasil pemeriksaan, Boy merupakan warga Jalan Dalil Tani, Pematang Siantar, Sumatera Utara. Dia baru tiba di Pekanbaru, Kamis (14/1) sekitar pukul 05.00 WIB dengan menumpang bus PMH. ''Pengakuannya ingin mencari pekerjaan di Pekanbaru. Dulunya dia sempat bekerja sebagai penjaga warung internet di Pematang Siantar,'' tutup Putut. (MXO/ray)