Gara-gara Buka Celana, Pelajar SMKN -Mahasiswa Tawuran
jpnn.com - MEDAN-Tawuran antar pelajar terjadi di Jalan Kolam Desa Medan Estate, Selasa (12/11) sekira pukul 15.30 WIB. Bentrokan yang melibatkan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I Percut Seituan dan mahasiswa itu dipicu oleh ulah oknum siswa yang mengejek rekan siswinya, di SMKN 1 Percut Seituan dengan cara membuka celana.
Si siswi tidak senang, lalu mengadu kepada abangnya yang kuliah di universitas di salah satu di Medan itu.
Akibatnya, sejumlah fasilitas di sekolah SMK Negeri I Percut Seituan, mengalami kerusakan. Begitu juga dengan 2 mahasiswa dikabarkan mengalami luka-luka. Aksi berlangsung dengan saling lempar batu dan kayu dari kedua kubu.
Informasi diterima Sumut Pos (Grup JPNN), kejadian itu terjadi saat ratusan mahasiswa menyerang SMK Negeri I Percut Seituan di Jalan Kolam Desa Medan Estate Kecaamatan Percut Seituan.
Atas penyerangan itu, puluhan siswa SMK Negeri I Percut Seituan yang masih bertahan di sekolah saat penyerangan itu, melakukan perlawanan hingga bentrokan itu berlangsung ke tengah jalan. Namun, bentrokan itu tidak berlangsung lama karena polisi yang mendapat informasi, langsung turun ke lokasi kejadian.
"Awalnya keributan terjadi antarpelajar SMK, namun meluas ke mahasiswa Untuk itu, masih kita selidiki mahasiswa mana yang melakukan penyerangan itu. Bahkan, akibat pertikaian itu juga, sempat menyulut emosi warga sekitar lokasi kejadian," ungkap Kapolsek Percut Seituan, AKP Ronald Sipayung yang ditemui wartawan di lokasi kejadian.
Sementara itu salah seorang warga mengatakan kalau keributan itu sudah terjadi sejak siang hari. Namun, keributan siang hari itu hanya cekcok mulut saja dan tidak berlangsung lama dan selesai begitu saja.
Namun, pascakejadian itu, wanita yang mengaku bernama Rani ini menyebutkan, bahwa ratusan orang itu tiba-tiba membawa balok dan batu dengan membabi buta menyerang sekolah SMK Negeri I Percut Seituan di Jalan Kolam Desa Medan Estate. Saat itulah, disebut Rani kalau pihak pelajar yang diserang, melakukan perlawanan dengan membalas melempar batu.