Gara-Gara Messi, Bocah Afghanistan Ini Diburu Taliban
Sejak menjadi pemberitaan media sekitar dua tahun lalu, Ahmadi jadi incaran Taliban. Juga, para penjahat. Taliban membenci olahraga.
Karena itu, saat mendengar kabar tentang Ahmadi yang begitu menggilai sepak bola, bahkan sampai bertemu langsung dengan idolanya, Taliban murka. Mereka langsung menjadikan bocah ingusan itu target serangan.
"Jika berhasil menangkap (Ahmadi, Red), mereka akan memutilasinya," ungkap Shafiqa tentang ambisi Taliban. Kengerian terlukis jelas di wajahnya saat bercerita tentang Taliban dan ancaman-ancamannya.
Teror demi teror itu membuat Shafiqa melarang Ahmadi keluar rumah. Bahkan, sekadar bermain dengan teman-teman di luar rumah saja, Shafiqa tidak mengizinkan. Dia takut Ahmadi diculik dan dibunuh. Karena itu, saat mengungsi dari Jaghori pada bulan lalu, Shafiqa terpaksa menutup wajah Ahmadi agar tidak dikenali.
Sebelum tempat tinggalnya porak-poranda karena serangan Taliban pada November, Shafiqa dan keluarganya sempat hendak kabur ke Pakistan. Tepatnya, ke Kota Islamabad atau Quetta. Tapi, upaya tersebut sia-sia. Mereka selalu kehabisan uang sebelum sampai tujuan.
Kini mereka ada di Kabul. Mereka menyewa sebuah ruangan sebagai tempat tinggal. Kabar terakhir menyebutkan bahwa pasukan pemerintah telah berhasil memukul mundur Taliban dari Kaghori. Namun, Shafiqa tidak mau ambil risiko.
Lantas, apa kata Ahmadi? "Saya rindu Messi," ungkapnya. Messi yang dia maksud adalah jersey dan bola yang telah dibubuhi tanda tangan pemain sepak bola dunia tersebut. Ahmadi ingin pulang ke Jaghori. Dia ingin mengambil Messi. Dia ingin main sepak bola lagi. (sha/c10/hep)