Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gara Gara Musik Jadi Ruang Pertemuan 12 Musisi Indie

Sabtu, 01 September 2018 – 23:54 WIB
Gara Gara Musik Jadi Ruang Pertemuan 12 Musisi Indie - JPNN.COM
Inisiator Gara Gara Musik (GGM) di Paviliun 28, Jakarta Selatan, Jumat (31/8) malam. (Dedi Yondra/JPNN)

jpnn.com, JAKARTA - Berbagai cara dilakukan musisi indie atau sidestream untuk terus menyebarluaskan karya. Gara Gara Musik (GGM) menjadi salah satu contohnya. Kolektif ini hadir sebagai medium para musisi indie bertukar pesan lewat berbagai genrenya, menjadi suatu karya yang lebih universal.

"Gara Gara Musik telah merampungkan serangkaian lokakarya tentang dunia musik. Para musisi indie yang telah dikurasi akhirnya menyisakan dua belas kelompok (solo, duo, grup, dan instrumental)," kata Gabriel Mayo salah satu inisiator GGM di Paviliun 28, Jakarta Selatan, Jumat (31/8) malam.

Nama kelompok musisi yang telah dikurasi GGM di antaranya adalah Riuh Sunyi, Seruang, Alfin Hiarce, Elpida, Huhu & Popo, Venessa Adverta, Are You Alone, Amboro, Attar & Rahel, Rumput Liar, Arya Novanda, dan Nia Aladin. 12 nama musisi itu baru saja merayakan karya mereka secara bersamaan dalam helatan Release Day Gara Gara Musik yang diadakan Jumat (31/8) malam.

"Semangat para musisi ini menelurkan karya pun berangkat dari motif berbeda-beda, berdasar genre masing-masing," ucap Fia, inisiator GGM lainnya.

Dalam Release Day Gara Gara Musik, ditampilkan para musisi yang telah terpilih. Seperti Elpida, duo folk yang digawangi Bagus dan Yustin Sastarini, salah satunya. Mereka menciptakan lagu berjudul Belum Lima Menit.

"Ini menjadi kiasan pertemuan dengan orang berlangsung cepet banget. Semoga bisa sedikit merenung tentang kehilangan, juga menjadi terobati bagi kita karena mereka yang telah meninggalkan kita duluan," ungkap Bagus.

Ada juga penampilan Rumput Liar, yang membawakan lagu terinspirasi dari peristiwa bangsa ini. Salah satu punggawanya, Aldi membeberkan kisah di balik terciptanya lagu bertajuk 'Jenuh.'

"Ini keresahan kami bersama dan merasa ada kejanggalan di negeri ini. Lagu ini tercipta 11 April, saat tragedi penyiraman air keras dialami pejuang anti-korupsi Novel Baswedan. Dan sampai sekarang pelakunya masih belum ditemukan," bebernya.

Berbagai cara dilakukan musisi indie atau sidestream untuk terus menyebarluaskan karya. Gara Gara Musik (GGM) menjadi salah satu contohnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News