Gara-gara Periksa Ban Kempis, Jutaan Rupiah Diembat

jpnn.com - PALANGKA RAYA- Para pencuri semakin nekat menjalankan aksinya. Tak perlu menunggu malam hari, dan tak perlu menunggu jalanan sepi, pencuri yang satu ini berhasil mengembat Rp 64 juta di siang hari bolong dan saat kondisi jalanan sedang ramai.

Motifnya pun berubah, bukan lagi pecah kaca, tapi dengan cara lain, menancapkan paku ke ban hingga ban Kempis. Kejadian ini terjadi di jalan S Parman, Palangka Raya.

Kejadian bermula saat mobil merk Ford Ranger B 9456 BBC diparkir di Jalan S Parman depan Kantor DPRD Provinsi Kalteng, Kamis (3/12). Korban pencurian, Hendra, menjelaskan usai mengambil uang dari Bank, dirinya bersama rekannya, hendak pulang ke rumahnya yang ada di Jalan Rinjani. 

Sebelum sampai ditempat tujuan, mobil yang dipakai goyang, untuk memastikan, dirinya bersama rekan kerjanya memarkirkan mobil di jalan samping Kantor DPRD, lalu keluar mobil untuk melihat  kondisi ban yang ternyata kempis, dengan terlihat ada paku besar yang menancap. 

"Tadi saat menyetir, ban rasanya kempis, kita berhenti, lalu turun dari mobil untuk dongkrak ban belakang sebelah kiri yang kempis, saya dengar ada suara pintu depan mobil dibuka, terus lihat ada orang lari, setelah kita cek  uang sekitar Rp 64 Juta yang disimpan dalam laci depan mobil sebelah kiri hilang, padahal sudah ditutupi amplop," terangnya, kepada kalteng Pos (grup JPNN), kemarin. 

Uang tersebut rencananya untuk membayar gaji karyawan. Saat kejadian, dia sempat melihat sosok pelaku yang mengambil uang. Badannya besar dan menggunakan kendaraan motor roda dua, satu orang mengambil, satu orangnya lagi menunggu di motor seberang Kantor DPRD Kalteng. 

Kepada Kalteng Pos, saksi yang sempat melihat kejadian itu, Saiful, mengatakan, dia sempat mengejar pelaku pencurian itu, tapi karena pelaku melaju kencang, dirinya ketinggalan.

"Motor cowok tadi saya kejar, tapi gak dapat karena laju, saya lihat tadi pas jaga parkir depan kantor DPRD Provinsi Kalteng, ada dua orang, satunya menunggu di seberang kantor DPDR, satunya lagi ngambil uang di mobil itu," jelas dia. (aza/dkk/jpnn)