Gara-gara Uang, Hanura Kabupaten Semarang Bergolak
jpnn.com - UNGARAN - Jelang Pemilu Legeslatif yang tinggal dua bulan ini, Partai Hanura Kabupaten Semarang bukannya semakin solid tetapi justu bergejolak.
Beberapa kader Hanura dari beberapa Pimpinan Anak Cabang (PAC) di Kabupaten Semarang melaporkan ke Unit Khusus TIpikor Polres Semarang akan dugaan penyelewengan dana bantuan partai politik (Parpol) dari tahun 2010 hingga 2012 yang bersumber dari APBD Kabupaten Semarang sebesar Rp 52 juta per tahunnya.
Seorang pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Bandungan, Is Suparmin menyatakan dana Banpol yang diterima dari Kesbangpl ini diduga ada penyimpangan anggaran. Pasalnya dana dari tahun 2010 hingga 2012 dengan total Rp 177 juta telah digunakan tidak sesuai peruntukannya.
"Kami akan melaporkan ke Polres Semarang penggunakannya. Setelah kami cek LPJ di Kesbangpol ada penggunaan dana yang dilaporkan tidak sesuai dengan kenyataan yanga ada," ujarnya.
Suparmin mencontohkan, dalam LPJ yang diserahkan ke Kesbangpol menyebutkan ada kegiatan Pembekalan Kader dan Pendidikan Politik. "Dalam kenyataanya tidak ada kegiatan seperti yang dilaporkan oleh DPC kepada kader," ungkap Suparmin
Bahkan dalam laporan lengkap yang disampaikan oleh Kesbangpol terdapat tandatangan pengurus PAC yang dipalsukan. "Kami telah lapor ke DPP dan DPD Hanura, tapi hingga saat ini belum ada tanggapan secara lisan dan tertulis," jelas Suparmin.
Suparmin bersama penggurus lain yang mengaku peduli dengan Partai Hanura ini menginginkan adanya tranparansi dalam pelaporan keuangan partai, terlebih dana bantuan partai politik ini bersumber dari APBD Kabupaten.
"Dana ini sumbernya dari uang rakyat, APBD Kabupaten Semarang. Maka dari itu jika ada penyelewengan dana rakyat merupakan bagian dari korupsi. Maka dari itu kami melaporkan ke Polres Semarang untuk dapat ditindak lanjuti," katanya.