Gas Langka, Nelayan Mogok
jpnn.com - BELAWAN - Nelayan di pesisir pantai Utara Kota Medan, mulai enggan melakukan aktivitas penangkapan ikan di laut. Pasalnya, belakangan ini mereka mengaku kesulitan mendapatkan pasokan gas untuk keperluan merebus ikan teri dan memasak selama melaut. Aksi mogok melaut ini dikhawatirkan berdampak pada terganggunya produksi ikan, Sabtu (10/1) kemarin.
Dari pengamatan Sumut Pos (JPNN Group) di Pelabuhan Perikanan Gabion Belawan, ratusan unit kapal-kapal ikan sebagian besar kapal penangkap ikan teri tampak lebih memilih menambatkan kapal mereka di tangkahan. Mereka menyebutkan, sudah hampir satu minggu pasca tahun baru 2015 sudah tidak lagi melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut.
"Kelangkaan gas ini sebenarnya sudah terjadi sejak bulan Desember 2014 lalu, dan sampai saat ini. Kami (nelayan) bingung harus bagaimana lagi supaya bisa mendapatkan pasokan gas untuk melaut," keluh, Syofian (41) seorang nelayan pukat teri di Gabion, Belawan.
Dia menuturkan, akibat sulitnya mendapatkan pasokan gas para nelayan penangkap ikan teri merasa kelimpungan untuk merebus hasil tangkapan ikan teri pada saat berada di laut.
"Setiap ikan teri yang ditangkap itukan harus direbus, kalau tidak direbus tentunya ikan terinya akan membusuk. Untuk itu kita berharap pemerintah bisa memenuhi kebutuhan gas nelayan," ungkapnya.
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) menanggapi kelangkaan gas yang dialami para nelayan dan meminta pemerintah untuk membuat pangkalan gas bersubsidi khusus nelayan. Hal ini sambungnya, untuk mengatasi kelangkaan gas yang saat ini dialami para nelayan.
"Kelangkaan komoditas gas subsidi tersebut menambah rentetan beban bagi nelayan. Belum lagi nelayan harus mengeluarkan biaya Rp 25 ribu untuk bisa mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kilogram," kata, Abdul Rahman, Wakil Ketua DPC HNSI Kota Medan.
Untuk itu lanjut, Rahman HNSI berencana akan mengusulkan ke pemerintah agar membuat pangkalan gas khusus nelayan. Karena gas merupakan bahan pokok untuk memasak dan kebutuhan lainnya saat melaut.