Gas Melon Langka, Per Tabung Tembus Rp 25 Ribu
Salah satu pemilik warung, Ruslan mengatakan, stok elpiji 3 kg memang sudah dua pekan ini kosong. ”Senin (5/9) lalu baru dikirim. Jumlahnya hanya 15 tabung. Normalnya satu minggu bisa dikirim 20 tabung lebih. Ini di gudang yang kosong masih ada 180 tabung,” ungkapnya.
Dia mengatakan, barang yang baru dikirim langsung habis karena sudah banyak warga yang menitipkan tabung gas mereka di warung. Ruslan pun mengutamakan warga sekitar terlebih dulu yang rata-rata rumah tangga.
Pemilik salah satu pangkalan, Reza Junadi mengatakan, sejak awal September sudah mulai banyak yang mencari gas. Per hari dikirim 100 tabung, tapi permintaan meningkat.
Begitu pasokan datang, langsung diambil pelanggan. ”Banyak yang inden. Rata-rata yang membeli dijual kembali. Kalau untuk rumah tangga dan jualan ratengan juga ada, cuma jumlahnya sedikit,” terangnya.
Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Pemkab Kudus, Sofyan Dhuri mengatakan bahwa kelangkaan gas elpiji 3 kg tidak hanya terjadi di Kota Kretek itu. Pasalnya, kelangkaan itu justru akibag kebijakan Pertamina.
Pada September ini alokasi gas 3 kg dikembalikan seperti seperti Mei, yakni 601.160 tabung. “Bulan Juni lalu karena puasa dan Juli Lebaran, stok ditambah sekitar 22 ribu tabung. Untuk mencukupi sampai akhir Desember, Pertamina memberi alokasi normal kembali,” jelasnya.
Padahal, pada September ini banyak orang yang punya gawe dan syukuran haji. Inilah yang menyebabkan kekosongan gas. Sofyan mengatakan, alokasi dikurangi tapi permintaan bertambah.
”Untuk pantauan harga masih tergolong normal. Sampai di pengecer kurang lebih Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu per tabung,” katanya.