Gas Sarin Dan Senjata Biologis
Program Studi Biotechnology – Surya UniversitySelasa, 25 Februari 2014 – 12:07 WIB
Mengenal Gas Sarin
Mekanisme kerja gas Sarin ini mirip seperti insektisida yang umum digunakan, seperti Malathion. Dalam term aktivitas biologis, ia mirip insektisida karbamat seperti Sevin dan obat-obatan pyridostigmine, neostigmin, dan physostigmine. Layaknya perusak sistem saraf lainnya, Sarin menyerang sistem saraf.
Secara khusus, Sarin merupakan inhibitor potensial dari enzim acetylcholinesterase, yaitu protein yang menurunkan neurotransmitter asetilkolin setelah dilepaskan ke celah sinaptik. Pada vertebrata, asetilkolin adalah neurotransmitter yang digunakan pada sambungan neuromuskuler (sambungan saraf antar otot-otot), di mana sinyal tersebut dikirimkan antara neuron dari sistem saraf pusat serat-serat otot. Biasanya, asetilkolin dilepaskan dari neuron untuk merangsang otot, setelah itu terdegradasi oleh acetylcholinesterase, yang memungkinkan otot untuk rilex (tidak bekerja). Sebuah penumpukan asetilkolin di celah sinaptik, karena penghambatan kolinesterase, yang mana neurotransmitter terus bertindak pada serat otot, sehingga setiap impuls saraf secara efektif terus-menerus disalurkan. Kematian biasanya akan terjadi sebagai akibat dari asfiksia (sesak nafas) karena ketidakmampuan fungsi otot-otot yang terlibat dalam pernapasan.