Gawat! Malaysia Sudah Membangun di Wilayah Kaltara
jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR daerah pemilihan Kalimantan Utara (Kaltara) Hetifah Sirajudin membenarkan adanya klaim Malaysia terhadap dua sungai di wilayah calon pemekaran Kabupaten Bumi Dayak (Kubudayak).
Keduanya ialah Sungai Sumantipal dan Sungai Sinapad. Bahkan, menurut politikus Golkar tersebut, Malaysia sudah melakukan pembangunan di salah satu kawasan sungai yakni Sumantipal.
"Soal sungai di Kaltara, sudah saya cek via pak gubernur, ada benarnya. Info dari masyarakat setempat, pihak Malaysia telah melakukan pembangunan di lokasi Sungai Sumantipal, yang masih status quo," kata Hetifah menjawab JPNN.com melalui pesan singkat, Kamis (14/7).
Meski tidak merinci pembangunan seperti apa yang telah dilakukan di sana. Anggota Komisi II DPR ini meminta pemerintah pusat segera menindaklanjuti informasi ini dan segera melakukan monitoring ke lokasi tersebut.
Sebelumnya klaim dari Malaysia terhadap wilayah di Kaltara diungkap Ketua Konsulat Jakarta Presidium DOB Kabudaya Imral Gusti. Ia menuntut pemerintah waspada terhadap masalah ini. Sebab, ada persoalan genting yang sebenarnya terjadi di Lumbis Ogong, salah satu kabupaten di Kaltara.
“Kalau mau jujur saja, Kabudaya itu masih jauh dari sentuhan pemerintah. Bukan itu saja, masyarakat di sana (Kabudaya) bahkan ada yang bersedia pindah kewarganegaraan apabila ada tawaran nyata dari pemerintah Malaysia,” ujar Imral di laman Kaltara Pos, Selasa (12/7).
Imral menambahkan, hal itu sangat bisa terjadi apabila dua sungai di Lumbis Ogong direbut Malaysia. Secara tidak langsung, warga yang berada hampir di garis perbatasan antara Indonesia-Malaysia akan ikut bergabung dengan negara yang notabene dapat menyejahterahkan warganya itu.
“Jadi sebenarnya yang diklaim Malaysia itu dua sungai yang berada di Lumbis Ogong yaitu Sungai Sumantipal dan Sinapad. Kalau ini berhasil dimiliki Malaysia secara otomatis dia bakal menarik lurus titik koordinat garis wilayahnya dan jika ini terjadi maka Pulau Sebatik terancam diambil Malaysia,” ujarnya. (fat/jpnn)