Gawat! Mayoritas Voters Ancang-ancang Gelar Kongres Tandingan
jpnn.com - JAKARTA – Jelang Kongres Tahunan PSSI di Balikpapan 1 Juni mendatang, desakan para voters agar digelar Kongres Luar Biasa (KLB) semakin deras.
Sejak isu tersebut bergulir pada awal Mei lalu, sampai saat ini sudah 95 dari total 108 voters yang bersepakat mengusung agenda kongres luar biasa untuk mencari Ketua Umum PSSI yang baru itu.
Direktur PSM, Sumirlan mengatakan, bagaikan bola salju, desakan untuk menuntut PSSI segera menggelar KLB tersebut akan terus membesar seiring waktu. Apalagi, jumlah voters yang memutuskan untuk tidak bergabung dengan mereka hanya 12. “Dalam waktu dekat 12 voters ini juga akan ikut dalam arus besar,” ucapnya.
Menurut dia, keseriusan para mayoritas voters untuk menggelar KLB tersebut, bahkan sudah berada di level memboikot kongres tahunan PSSI di Balikpapan nanti.
Para voters yang tergabung dalam Kelompok 85 itu, berencana akan melakukan konsolidasi di Jakarta pada akhir Mei nanti sebagai cara untuk menolak berangkat ke Balikpapan. “Ya, mirip – mirip kongres tandingan gitu lah,” tegas pengusaha asal Makassar ini.
“Jadi, kalau PSSI tidak mengindahkan tuntutan kami untuk menggelar KLB, maka pilihannya adalah kami tidak datang di kongres mereka. Dan, kami mau bikin kongres sendiri di Jakarta. Nanti kalian lihat mana yang lebih ramai,” tegasnya.
Sumirlan menambahkan, alasan lain mayoritas voters tidak datang ke kongres tahunan nanti, karena mereka khwatir kehadiran mereka akan diklaim oleh PSSI sebagai dukungan di mata wakil FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) dan AFC (Asosiasi Football Confederation) di kongres tahunan nanti. “Jadi, biar FIFA dan AFC sendiri yang menyaksikan kongres itu berjalan tanpa peserta,” ujarnya.
95 voters pendukung KLB tersebut, 15 di antaranya adalah klub-klub Indonesia Super League (ISL). Memang, dari total 18 peserta, hanya Perseru Serui, Persipura Jayapura dan Persiba Balikpapan yang tetap mendukung status quo.