Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gawat! Negara Keempat Terkecil di Dunia Ini Terancam Hilang

Rabu, 08 Juli 2015 – 20:12 WIB
Gawat! Negara Keempat Terkecil di Dunia Ini Terancam Hilang - JPNN.COM
Bendera Australia. Foto: Ilustrasi

jpnn.com - BRUSSELS - Perdana Menteri Tuvalu, Enele Spoaga Senin (6/7) lalu meminta bantuan khusus kepada para pemimpin Eropa yang sedang berkumpul di Brussels, Belgia, jelang pertemuan KTT PBB tentang iklim dunia di Paris, Desember nanti.

Permintaan sang perdana menteri bukan permintaan main-main. Spoaga memohon dunia mau peduli terhadap Tuvalu, yang terancam hilang dari muka bumi.

Negara kepulauan yang dulunya dikenal sebagai Kepulauan Ellice itu adalah negara yang terletak antara Hawaii dan Australia. Dengan luas wilayah hanya 26 km2 dan dengan populasi penduduk sekitar 10.000 orang itu, Tuvalu kini berstatus negara terkecil keempat di dunia. Tuvalu hanya lebih besar dari Nauru (21 km2), Monako (1,9 km2) dan Vatikan (0,44 km2).

"Tuvalu kini di bawah ancaman langsung naiknya permukaan laut akibat perubahan iklim, karena tidak lebih dari 4m di atas permukaan laut pada tingkat tertinggi. Kami meminta Eropa mengurangi emisi gas rumah kaca untuk menjaga pemanasan global ke 1.5C, yang menurut para ilmuwan adalah batas aman," ujar Spoaga seperti dikutip dari Brussels Times, awal pekan ini.

Tuvalu adalah salah satu dari beberapa rantai pulau di Pasifik yang memang rentan terhadap kenaikan permukaan laut. "Menyelamatkan Tuvalu sama dengan menyelamatkan dunia. Jika pulau ini menghilang di bawah air, itu bukan akhir dari perubahan iklim. Namun saya tanya, apa itu masa depan kita? Saya minta adanya kolaborasi sebagai salah satu wajah manusia untuk menyelamatkan umat manusia," ujar Spoaga.

"Pemanasan global terlalu berbahaya untuk Tuvalu, kami akan menghilang di bawah air. Ya memang penduduk dapat dipindahkan ke atas tanah orang lain, tetapi itu tidak akan menghentikan perubahan iklim," tandas Spoaga. (adk/jpnn)

Perdana Menteri Tuvalu, Enele Spoaga Senin (6/7) lalu meminta bantuan khusus kepada para pemimpin Eropa yang sedang berkumpul di Brussels

Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close