GAWAT... Sehari, 3-5 Pesawat Asing Sesuka Hati Masuk Wilayah Kepri
jpnn.com - NONGSA - TNI Angkatan Udara Skadron Udara 11 mencatat, ada tiga hingga lima pesawat asing tak berizin memasuki wilayah udara Kepulauan Riau setiap harinya. Sebagian besar melakukan pelanggaran di batas ruang udara daerah Matak, Natuna.
"Modelnya di sana lengkungan. Kalau mereka mau melewati rute atas ini kan berat, istilahnya, dari bahan bakarnya. Makanya mereka motong," kata Letnan Kolonel Pnb Vincentius Endy HP, Komandan Skuadron Udara 11.
Ini seperti yang terjadi, Jumat (25/9) lalu. Radar pangkalan Batam mengidentifikasi masuknya pesawat asing tak berizin ke dalam wilayah kedaulatan NKRI, pukul 11.30 WIB. Pangkalan Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) kemudian memberikan perintah kepada Skuadron Udara 11 untuk mengejar.
Letkol Pnb Vincentius bergegas mengambil peralatan terbang. Begitu pula dengan dua anggotanya, Kapten Pnb Idris dan Letda Pnb Nur Wachid. Dengan berlari, mereka bergerak ke pesawat sukhoi yang telah siaga di pelataran parkir pesawat VIP Bandara Internasional Hang Nadim Batam.
Letkol Pnb Vincent dan Letda Pnb Nur Wachid mengemudi Sukhoi tipe SU 30. Sementara Kapten Pnb Idris mengemudikan Sukhoi tipe SU27 seorang diri.
"Sekali berangkat itu, dua sukhoi. Kalau ada target lagi, dua sukhoi lagi berangkat," ujar pria yang telah mengemudi Sukhoi sejak tahun 2010 itu lagi.
Kepulauan Riau, kata Letkol Pnb Vincent, memang menjadi jalur lalu lintas internasional strategis. Baik itu di jalur laut maupun udara. Frekuensi laluan kapal atau pesawat asingnya cukup tinggi.
Terhitung, sudah dua minggu, Bandara Hang Nadim Batam menjadi pangkalan sukhoi Skadron 11 yang berbasis di Makasar. Empat pesawat sukhoi jenis SU 27 dan SU 30 disiagakan di sana. Begitu juga enam pilot sukhoi dan puluhan tim Lanud Tanjungpinang.