Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Geber Pariwisata dengan Siapkan 10 "Bali Baru"

Jumat, 15 April 2016 – 04:53 WIB
Geber Pariwisata dengan Siapkan 10 "Bali Baru" - JPNN.COM
Para pemateri dan perwakilan Jawa Pos berfoto bersama usai diskusi tentang pariwisata Indonesia

jpnn.com - Tak bisa dipungkiri, nama Bali menjadi salah satu daya tarik utama wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia. Nah, ingin mendapat sukses serupa, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata menargetkan akan ada 10 “Bali baru”.

Sepuluh destinasi itu, antara lain, Danau Toba, Sumatera Utara; Tanjung Kelayang, Bangka Belitung; Tanjung Lesung, Banten, dan Kepulauan Seribu, Jakarta. Selain itu, ada Borobudur, Jawa Tengah; Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur; Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB); Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT); Wakatobi, Sulawesi Tenggara; dan Morotai, Maluku Utara.

Pengembangan 10 destinasi Bali Baru tersebut membutuhkan investasi Rp 200 triliun. ’’Jumlah itu fifty-fifty. Yakni, Rp 100 triliun dari pemerintah dan Rp 100 triliun dari swasta,’’ kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam diskusi Ruang Ide: Pariwisata Pilar Utama Bangkitkan Ekonomi Daerah di Graha Pena Surabaya kemarin (14/4).

Pembagian investasi tersebut dibedakan menurut penggunaannya. Government investment dialokasikan untuk membiayai infrastruktur dasar seperti air, listrik, bandara, dan jalan. Private investment digelontorkan untuk mengembangkan fasilitas pendukung. Yaitu, hotel, resor, tempat hiburan, dan restoran.

Investasi itu bisa dilakukan perusahaan penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN). Rata-rata investasi untuk pengembangan 10 destinasi Bali Baru tersebut mencapai Rp 20 triliun per tahun hingga 2019.

Sejauh ini pemerintah mengucurkan dana secara bertahap. Arief mencontohkan, kawasan Bromo Tengger Semeru telah mendapatkan dana Rp 10 triliun. ’’Kami juga akan berusaha mencarikan Rp 10 triliun lagi untuk kawasan Bromo Tengger Semeru dari swasta,’’ jelasnya.

Mantan Dirut PT Telkom Tbk itu mengungkapkan, Presiden Joko Widodo memang menaruh perhatian besar pada sektor pariwisata. Dukungan dalam bentuk dana pun harus ikut menyokong kemajuan sektor tersebut. Kementerian-kementerian lain di luar Kemenpar tahun lalu mengalokasikan dana yang secara langsung mempunyai efek pada pengembangan pariwisata di tanah air.

Efek secara langsung tersebut dirasakan melalui pembangunan bandara, jalan, dan infrastruktur lain. Kementerian Perhubungan, misalnya, tahun lalu mengalokasikan anggaran Rp 2 triliun. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengeluarkan dana Rp 4,5 triliun.

Tak bisa dipungkiri, nama Bali menjadi salah satu daya tarik utama wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia. Nah, ingin mendapat sukses serupa,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News