Geger Puncak Gunung Slamet Keluarkan Asap
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Priyo Satmoko mengatakan, sesuai kordinasi sampai malam kemarin dengan petugas posko pemantau Gambuhan Pemalang, Sukedi menyatakan status masih normal. Masyarakat diminta tidak resah dan tetap menunggu perkembangan lebih lanjut dari posko pemantau.
Di sisi lain, Pemkab melalui Dinbudparpora yang mengelola pendakian Bambangan sejak Senin (10/3) malam resmi menutup jalur pendakian. Hal itu dilakukan atas saran petugas pos pengamatan gunung Slamet di Gambuhan Pemalang.
“Petugas pengamatan gunung Slamet meminta jalur pendakian ditutup. Soal status gunung masih menunggu info lebih lanjut, dari petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral,” papar Kabid Pariwisata Dinbudparpora
Lebih lanjut dikatakan, berdasarkan data di posko pendakian Gunung Slamet Bambangan masih ada 21 pendaki yang hendak menuju puncak. Mereka sudah berangkat Senin (10/3) pagi.
Pendaki ini masing-masing berasal dari Jakarta 10 orang, Jakarta Barat 9 orang dan 2 orang dari Tegal. "Melalui petugas, pendaki itu sudah diminta turun kembali," tambahnya.
Pantauan Radarmas, di kaki gunung Slamet sebelah Timur, seperti Bobotsari, sampai Purbalingga kota, masyarakat masih bertanya-tanya tentang kepulan asap itu.
Mereka rata-rata penasaran dan mengira gunung Slamet akan ada kejadian. Termasuk di jejaring sosial dan dari mulut ke mulut serta foto- foto yang beredar di internet. (amr)